Pengetahuan Ilmiah
![Image result for perbedaan ilmiah dan non ilmiah](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxF_H_i__AsrrR-_e04yaGQvO9MibTsgAFvkrLWEo-bwwlCy75Wi-7Re2ESVcXuQvEEr3uSuSEfI94LPNbeGZCLBk97N3QI-o59K57fZ7EMjzy_LLNvyezMalrmVoII3Enn__w6QnVjvw/s640/Metode+Imliah+dan+Non+Ilmiah.jpg)
Ilmu Pengetahuan Ilmiah
adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau
memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah,
yakni dengan menerapkan Metode Ilmiah.
Yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah, akal. Manusia dibekali
akal untuk berfikir. Berfikir adalah kegiatan mental yang menghasilkan
pengetahuan. Pada dasarnya pengetahuan dibagi menjadi dua; pengetahuan ilmiah dan nonilmiah.
Pengetahuan nonilmiah adalah pengetahuan yang didapat dari suatu pengalaman dan
tidak dapat diuji.
Kebenarannya, kalau pun dapat dibuktikan harus melalui tahapan-tahapan keilmuan,
misalkan: keampuhan suatu benda yang bisa memanggil roh halus. Sedangkan
sesuatu yang dapat diuji kebenarannya maka termasuk dalam pengetahuan ilmiah,
misalkan: manfaat oralit sebagai obat penyembuh diare,
manfaat susu untuk memperbaiki kerusakan tulang.
Pengetahuan adalah khazanah kekayaan mental yang memperkaya kehidupan
manusia, sebab pengetahuan adalah sumber jawaban terhadap berbagai macam
pertanyaan di kehidupan manusia, pengalaman yang
dirasakan oleh panca indra, diolah melalui akal.
Pengetahuan sifatnya spontan, subjektif, dan intuitif. Pengetahuan berkaitan
dengan kebenaran dan informasi mengenai suatu realitas.
Manusia mampu mengembangkan pengetahuan, sebab manusia mempunyai bahasa yang mampu mengkomunikasikan
informasi dan jalan pikirannya, dan dapat mengembangkan pengetahuannya.
Pengetahuan memiliki ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi). Ketiga ciri-ciri tersebut disusun sehingga menjadi ontologi ilmu berkaitan dengan epistemologi ilmu dan epistemologi ilmu akan berkaitan dengan aksiologi ilmu dan seterusnya.
Pengetahuan memiliki ciri-ciri yang spesifik mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi). Ketiga ciri-ciri tersebut disusun sehingga menjadi ontologi ilmu berkaitan dengan epistemologi ilmu dan epistemologi ilmu akan berkaitan dengan aksiologi ilmu dan seterusnya.
Pengetahuan ilmiah atau pengetahuan sebagai ilmu diperlukan manusia untuk
menawarkan berbagai kemudahan dalam mencari jawaban atas
pertanyaan, maka diperlukan ketiga landasan. Persoalan yang dihadapi oleh
epistemologi adalah dengan memperhitungkan aspek ontologi dan aksiologi mana
yang cocok. Misalnya: apa yang menjadi penyebab daerah sering mengalami bencana tanah longsor?
Kita mengenal pengetahuan sebagai ilmu atau ilmu pengetahuan. Ilmu(sains) berasal dari bahasa latin Scientia yang berarti knowledge,adalah ilmu dipahami sebagai proses penyelidikan yang berdisiplin, yang memiliki tujuan untuk meramalkan dan memahami gejala-gejala yang terjadi; bisa berupa fenomena sosial atau pun fenomena-fenomena alam.
Pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan dibedakan menjadi:
Kita mengenal pengetahuan sebagai ilmu atau ilmu pengetahuan. Ilmu(sains) berasal dari bahasa latin Scientia yang berarti knowledge,adalah ilmu dipahami sebagai proses penyelidikan yang berdisiplin, yang memiliki tujuan untuk meramalkan dan memahami gejala-gejala yang terjadi; bisa berupa fenomena sosial atau pun fenomena-fenomena alam.
Pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan dibedakan menjadi:
1. Ilmu Pengetahuan Fisis-Kuantitatif
Adalah pengetahuan empiris, yang diperoleh melalui pengalaman pancaindra
dan dilakukan memalui tahapan observasi dengan melakukan analisis dari data yang diperoleh
dari fenomena empiris. Yang termasuk dalam kelompok Fisis-Kuantitatif adalah
geologi, biologi, antropologi, sosiologi, komunikasi, ekonomi,
psikologi dan lain sebagainya.
2. Ilmu Pengetahuan Formal-Kuantitatif
Adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara melakukan analisis
refleksi yaitu dengan cara mencari hubungan antara konsep-konsep. Yang
termasuk dalam kelompok Formal-Kuantitatif adalah logika formal; matematika,
fisika, kimia, dan lain sebagainya.
3. Ilmu Pengetahuan Metafisis-Substansial
Adalah ilmu pengetahuan filsafat,
yaitu ilmu yang didapat dengan cara melakukan analisis refleksi berupa
pemahaman, penafsiran, spekulasi, penilaian kritis dan logis rasional. Dengan
mencari hakikat prinsip yang melandasi keberadaan dari keseluruhan yang nyata.
Perbedaan Pendapat Ilmiah Dari Teori Hukum Darwin
"Kita ragu-ragu akan pernyataan untuk kemampuan tentang perubahan secara acak dan pemilihan alami untuk menjelaskan kehidupan secara kompleks. Pemeriksaan secara hati-hati bukti untuk teori Darwin seharusnya bisa mendukung."
Pada baru-baru ini, bukti penelitian terbaru dari
berbagai macam ilmu atau jurusan seperti Cosmologi, fisika, biologi, Penelitian
“manusia buatan” dan yang lain sudah menyebabkan banyak peneliti mempertanyakan
pusat ajaran teori Darwin tentang pemilihan alami dan mempelajari bukti-bukti
pendukung secara mendetail.
Para
peneliti pada daftar ini memperdebatkan claim pertama dan mengaku sebagai saksi
hidup dalam hal yang bertentangan yang kedua. Sejak discovery institute
meluncurkan daftar ini pada tahun 2001, ratusan peneliti dengan berani maju
kedepan dan mendaftarkan nama mereka.
METODE ILMIAH DAN METODE NON-ILMIAH
A. Pengertian metode Ilmiah dan non ilmiah.
1. Metode Ilmiah
Metode Ilmiah
merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis,
teratur dan terkontrol. Metode ilmiah merupakan rangkaian struktur kerja yang
tidak dapat dipisahkan.
Metode Ilmiah
adalah cara untuk menunjukkan dan memberikan bukti akan kebenaran suatu teori
dan atau pernyataan terkait dengan yang akan dikemukakan. Suatu Penelitian
Ilmiah akan berhasil dengan baik apabila dilakukan dengan struktur metode
ilmiah, seperti : Perumusan
masalah, Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori, Penarikan Hipotesis,
Eksperimen/Percobaan, Analisis Data, Penarikan Kesimpulan
Perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah.
1. Metode Ilmiah
Suatu Penelitian Ilmiah akan berhasil dengan baik apabisa dilakukan dengan struktur metode ilmiah. Struktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah sebagai berikut:a. Perumusan masalah
Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkannya. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatuobjek secara tertulis, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan objek tersbut.
b. Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori
Penyusunan Kerangka berpikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antara berbagai faktor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan.
Keterangan keterangan dalam menyusun suatu dasar teori dapat diperoleh dari buku-buku laporan hasil penelitian orang lain. Wawancara dengan pakar, atau melalui pengamatan langsung (observasi) di lapangan. Dasar teori berguna sebagai dasar menarik hipotesis.
c. Penarikan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap permasalahan atau pertanyaan yang diajukan berdasarkan kesimpulan kerangka berpikir/dasar teori. Dikatakan sebagai jawaban sementara karena hipotesis ini baru mengandung kebenarannya yang bersifat logis dan teoritis. Kebenarannya belum bersifat empiris, karena belum terbukti melalui eksperimen.
d. Eksperimen/Percobaan
Untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan observasi dan percobaan atau eksperimen. Dari eksperimen atau percobaan tersebut akan diperoleh data. Data inilah yang akan dianalisa untuk memudahkan penarikan kesimpulan.
Dalam melakukan eksperimen diperlukan beberapa variabel penelitian. Variabel penelitian adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu eksperimen. Variabel penelitian tersebut ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Dengan adanya variabel penelitian akan diperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam eksperimen sehingga lebih mudah untuk menarik kesimpulan. Jenis-jenis penelitian sebagai berikut:
a) Variabel Bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam eksperimen.b) Variabel Terikat adalah variabel yang muncul akibat perlakuan dari variabel bebas.c) Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.
e. Analisis
Data
Data diperoleh dari hasil eksperimen. data hasil eksperimen dibedakan menjadi 2:
Data diperoleh dari hasil eksperimen. data hasil eksperimen dibedakan menjadi 2:
1) Data
kualitatif yaitu data yang tidak disajikan dalam bentuk angka tetapi dalam
bentuk deskripsi. Contoh data ciri morfologi.
2) Data
kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka. Contoh data hasil
pengukuran tinggi batang suatu tanaman. Dta kuantitatif harus diolah dalam
bentuk tabel, grafik, atau diagram sehingga mudah dipahami orang lain.
f. Penarikan
Kesimpulan
Penarikan kesimpulan harus mengacu pada hasil eksperimen. Kesimpulan dari suatu penelitian harus diambil berdasarkan semua data yang diperoleh. Penarikan kesimpulan bukan berdasarkan hasil rekayasa atau kkeinginan peneliti. Bukan pula untuk menuruti kemauan pihak tertentu dengan cara memanipulasi data. Kesimpulan harus memiliki hubungan yang jelas dengan permasalahna dan hipotesis.
Ada 2 kemungkinan yang ada dalam pengmbilan kesimpulan, yaitu hipotesis diterima dan hipotesis ditolak.
Penarikan kesimpulan harus mengacu pada hasil eksperimen. Kesimpulan dari suatu penelitian harus diambil berdasarkan semua data yang diperoleh. Penarikan kesimpulan bukan berdasarkan hasil rekayasa atau kkeinginan peneliti. Bukan pula untuk menuruti kemauan pihak tertentu dengan cara memanipulasi data. Kesimpulan harus memiliki hubungan yang jelas dengan permasalahna dan hipotesis.
Ada 2 kemungkinan yang ada dalam pengmbilan kesimpulan, yaitu hipotesis diterima dan hipotesis ditolak.
Contoh:
Kumpulan
pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek/lapangan), yang
merupakan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang
sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan
sebab-sebab hal/kejadian itu.
Pengetahuan Non Ilmiah
Pengetahuan non ilmiah adalah serapan indera terhadap pengalaman hidup sehari-hari yang tidak perlu dan tidak mungkin diuji kebenarannya sehingga tidak dapat dikembangkan menjadi pengetahuan ilmiah.
Metode
Non Ilmiah
Metode non
ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah. Namun
dalam pemecahan masalah tersebut hanya berdasarkan pada pendapat atau anggapan dari para ahli pikir
atau dari para penguasa yang dianggap benar. Padahal anggapan itu belum tentu
dapat dibuktikan kebenarannya.
Metode Non Ilmiah
Ada beberapa pendekatan metode non ilmiah yang banyak digunakan, yaitu; pendapat otoritas, pengalaman, penemuan secara kebetulan dan coba-coba (Trial and Error), metode a priori dan sebagainya.
a. Pendapat Otoritas
Pendapat otoritas ilmiah berasal dari orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau orang yang telah mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu bidang/ilmu. Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang tanpa diuji; selalu dipandang benar.
Kadang-kadang ada pendapat yang tidak benar namun karena merupakan pendapat orang yang mempunyai wewenang, orang awan menganggap pendapat itu suatau kebenaran. Sejarah membuktikan bahwa sebelum diperkenalkan teori Copernicus, orang percaya bahwa matahari adalah satelit dari bumi. Bumi adalah pusat dari alam semesta. Copernicus dan kawan-kawanya dengan gigih membuktikan teori baru yang sekarang dipercaya kebenarannya bahwa sebenarnya bumi dan satelit-satelit yang lainya berbutar mengelilingi matahari. Ini sekaligus mengakhiri teori salah yang telah sekian lama selalu dianggap benar karena teori itu berasal dari orang yang memiliki wewenang.
Pendapat otoritas ilmiah berasal dari orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau orang yang telah mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu bidang/ilmu. Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang tanpa diuji; selalu dipandang benar.
Kadang-kadang ada pendapat yang tidak benar namun karena merupakan pendapat orang yang mempunyai wewenang, orang awan menganggap pendapat itu suatau kebenaran. Sejarah membuktikan bahwa sebelum diperkenalkan teori Copernicus, orang percaya bahwa matahari adalah satelit dari bumi. Bumi adalah pusat dari alam semesta. Copernicus dan kawan-kawanya dengan gigih membuktikan teori baru yang sekarang dipercaya kebenarannya bahwa sebenarnya bumi dan satelit-satelit yang lainya berbutar mengelilingi matahari. Ini sekaligus mengakhiri teori salah yang telah sekian lama selalu dianggap benar karena teori itu berasal dari orang yang memiliki wewenang.
b. Pengalaman
Untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan manusia seringkali menggunakan pengalaman-pengalamannya. Contoh misalnya anak kecil kerapkali menggunakan pengalaman-pengalamannya untuk mendapatkan sesuatu yang dikehendaki dari orang tuanya. Misalnya; anak kecil menggunakan pengalamanya bahwa kalau ia selalu patuh terhadap orang tua dan berprestasi selalu mendapat ganjaran dari orang tuanya. Sebaliknya, kalau ia tidak patuh dan tidak berprestasi ia kena marah. Dengan pengalaman-pengalaman seperti itu, anak-anak cenderung patuh dan ingin mendapatkan prestasi yang setinggi-tingginya agar memperoleh pujian dan ganjaran dari orang tuanya.
Pengalaman memang kadang-kadang banyak membantu. Tetapi jika tidak digunakan secara kritis bisa merugikan. Anak kecil yang terbiasa rakus kalau di rumah ; Selalu memilih kue-kue yang besar waktu ibunya membagi kue-kue kemungkinan anak itu akan memilih hadiah yang dibungkus dalam bungkusan yang lebih besar meskipun mungkin isinya barang yang tak berharga.
Untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan manusia seringkali menggunakan pengalaman-pengalamannya. Contoh misalnya anak kecil kerapkali menggunakan pengalaman-pengalamannya untuk mendapatkan sesuatu yang dikehendaki dari orang tuanya. Misalnya; anak kecil menggunakan pengalamanya bahwa kalau ia selalu patuh terhadap orang tua dan berprestasi selalu mendapat ganjaran dari orang tuanya. Sebaliknya, kalau ia tidak patuh dan tidak berprestasi ia kena marah. Dengan pengalaman-pengalaman seperti itu, anak-anak cenderung patuh dan ingin mendapatkan prestasi yang setinggi-tingginya agar memperoleh pujian dan ganjaran dari orang tuanya.
Pengalaman memang kadang-kadang banyak membantu. Tetapi jika tidak digunakan secara kritis bisa merugikan. Anak kecil yang terbiasa rakus kalau di rumah ; Selalu memilih kue-kue yang besar waktu ibunya membagi kue-kue kemungkinan anak itu akan memilih hadiah yang dibungkus dalam bungkusan yang lebih besar meskipun mungkin isinya barang yang tak berharga.
c. Penemuan
Coba-coba ( Trial and Error )
Penemuan secara kebetulan banyak terjadi dan banyak diantaranya sangat berguna, Misalnya, Newton menemukan hukum grafitasi bumi waktu ia secara kebetulan melihat buah apel yang jatuh. Archimedes, menemukan dalil Archimedes yang sangat terkenal itu sewaktu ia mandi berendam dalam suatu bak yang penuh air. Ada seorang penderita malaria yang secara kebetulan menemukan obat penyakitnya pada waktu mandi dikolam yang berisi air pahit yang berasal dari kulit pohon kina yang pohonya tumbang ke dalam parit. Penemuan-penemuan seperti itu di peroleh tanpa rencana, tidak pasti, dan tidak melalui langkah-langkah yang sistimati dan terkendali.
Penemuan coba-coba ( trial and error ) di peroleh tanpa kepastian untuk memperoleh suatu kondisi tertentu untuk pemecahan suatu masalah. Usaha seperti ini umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa arah dan tanpa keyakinan yang pasti untuk suatu pemecahan masalah. Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha coba-coba. Penemuan tersebut pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol.
Penemuan secara kebetulan banyak terjadi dan banyak diantaranya sangat berguna, Misalnya, Newton menemukan hukum grafitasi bumi waktu ia secara kebetulan melihat buah apel yang jatuh. Archimedes, menemukan dalil Archimedes yang sangat terkenal itu sewaktu ia mandi berendam dalam suatu bak yang penuh air. Ada seorang penderita malaria yang secara kebetulan menemukan obat penyakitnya pada waktu mandi dikolam yang berisi air pahit yang berasal dari kulit pohon kina yang pohonya tumbang ke dalam parit. Penemuan-penemuan seperti itu di peroleh tanpa rencana, tidak pasti, dan tidak melalui langkah-langkah yang sistimati dan terkendali.
Penemuan coba-coba ( trial and error ) di peroleh tanpa kepastian untuk memperoleh suatu kondisi tertentu untuk pemecahan suatu masalah. Usaha seperti ini umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa arah dan tanpa keyakinan yang pasti untuk suatu pemecahan masalah. Pemecahan terjadi secara kebetulan setelah dilakukan serangkaian usaha coba-coba. Penemuan tersebut pada umumnya tidak efisien dan tidak terkontrol.
d. Metode
A Priori
Metoda a priori juga disebut metoda intuisi. Dalam pendekatan ini orang menentukan pendapat mengenai sesuatu berdasar atas pengetahuan yang langsung ( didapat dengan cepat tanpa proses dan pemikiran yang matang). Dalil-dalil dan kesimpulan yang diterima menurut metode tersebut semata-mata berdasar alasan yang tidak dipertimbangkan dengan pengalaman.
Metoda a priori juga disebut metoda intuisi. Dalam pendekatan ini orang menentukan pendapat mengenai sesuatu berdasar atas pengetahuan yang langsung ( didapat dengan cepat tanpa proses dan pemikiran yang matang). Dalil-dalil dan kesimpulan yang diterima menurut metode tersebut semata-mata berdasar alasan yang tidak dipertimbangkan dengan pengalaman.
No comments:
Post a Comment